Polisi Diserang
Mulyadi Penyerang Polisi di Masjid Falatehan Termotivasi ISIS, Jihad dan Mati Sahid
"Mulyadi sering membuka materi soal ISIS, Jihat, hijrah ke Filipina Selatan dengan tujuan untuk syahid," kata Brigjen Pol Rikwanto.
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Selain memeriksa keluarga Mulyadi, Densus 88 juga memeriksa dua teman Mulyadi.
Satu bernama Angga yang sempat memberikan tumpangan kos kepada Mulyadi di Kalibata.
Kedua, bernama Zulkifli yang mengenal Mulyadi sejak 2012.
Mereka juga pernah tinggal satu kos pada 2014.
Dari keterangan Zulkifli, dia melihat keanehan pada Mulyadi sekitar akhir tahun 2016.
Mulyadi sering menonton materi mengenai ISIS.
"Mulyadi sering membuka materi soal ISIS, Jihat, hijrah ke Filipina Selatan dengan tujuan untuk syahid," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Rikwanto, Minggu (2/7/2017).
Masih menurut Zulkifli, beragam konten radikal itu diperoleh mulyadi melalui website maupun group massenger radikal.
"Mulyadi juga sempat mendatangi kios milik rekannya itu (Zukkifli) di Bojong Gede usai dari Kalibata. Disana Mulyadi menginap selama empat hari," ujar Rikwanto.
Hingga akhirnya Mulyadi menusuk anggota Brimob di Masjid Falatehan, dekat lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jumat (30/6/2017) malam.
Sebelumnya terjadi aksi penusukan terhadap dua anggota Polri terjadi di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017).
Kejadian bermula saat Briptu Syaiful Bakhtiar dan AKP Dede Suhatmi melaksanakan salat isya berjemaah di masjid yang letaknya tak jauh dari Lapang Bhayangkara tersebut.
Usai salat isya, tiba-tiba seorang pria yang belakangan diketahui bernama Mulyadi menyerang kedua anggota polisi tersebut dengan sebilah sangkur hingga keduanya mengalami luka.
Kemudian, pelaku dikejar hingga akhirnya meregang nyawa setelah polisi menembaknya karena berusaha melawan petugas yang akan menangkapnya.
