Kakek Bodoh Tukar Kuda dengan Apel Busuk, Tapi Istrinya Malah Ucapkan Terimakasih Karena Ini
Pernah dengar kisah berjudul “Kakek tua tidak pernah salah”? mungkin kisah ini jarang diceritakan di Indonesia, tapi cerita anak-anak ini begitu terke
SRIPOKU.COM--Pernah dengar kisah berjudul “Kakek tua tidak pernah salah”? mungkin kisah ini jarang diceritakan di Indonesia, tapi cerita anak-anak ini begitu terkenal di Denmark, begini kisahnya yang penuh dengan makna.
Di Suatu desa, ada sepasang suami istri tua yang miskin, suatu hari, mereka ini pergi ke pasar menukarkan satu-satunya benda berharga mereka, seekor kuda, dengan barang lain yang berguna.
Nenek tua itu berkata pada kakek tua,
“Hari ini mumpung mereka ada acara, kamu menunggang kuda pergi ke kota, jual kuda ini atau tukar dengan barang yang berguna. Kamu gak pernah salah kalau mengambil keputusan, cepat-cepat pergi.”
Hari itu nenek tua membantu suaminya menyiapkan semua perbekalan suaminya ke kota, kemudian memberikan pada suaminya.
Sebelum kakek tua pergi, ia menciumnya dengan lembut. Akhirnya kakek pun pergi ke kota.
Awalnya, kakek menukar kuda itu dengan seekor sapi, kemudian sapi itu ditukar dengan seekor kambing, lalu dia menukar lagi kambing dengan seekor angsa, kemudian angsa itu ditukarnya lagi dengan seekor ayam betina.
Terakhir, ia malah menukar ayam itu dengan sebungkus besar apel yang mulai membusuk.

Di setiap pertukarannya, dia merasa inilah yang paling dibutuhkan oleh pasangannya, dia ingin memberikan pasangannya sebuah kejutan!
Ketika dia menggendong sekantung apel busuk melewati sebuah hotel kecil, dia bertemu dengan dua orang kaya raya.
Kakek kemudian menceritakan dengan bangga semua hal yang dia lakukan di pasar tadi.
Kedua orang kaya itu langsung tertawa terbahak-bahak, mereka mengatakan kalau sepulang nanti ke desa, kakek pasti akan langsung ditampar oleh sang istri.
Tapi kakek tua itu dengan yakin berkata itu tidak mungkin, bahkan dia bilang pada dua orang kaya itu.
“Aku akan mendapatkan sebuah ciuman, bukan satu tamparan, bahkan, wanitaku pasti akan mengatakan, ‘apa yang kamu lakukan memang selalu benar.'”
Akhirnya, kedua orang kaya itu tidak percaya dan bertaruh akan memberikan kakek tua sejumlah uang kalau itu benar.