Berani Bayar Mahal Keperawanan Gadis, Ternyata Sang Pria Lakukan Hal Mengejutkan di Kamar

"Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang seriuslah ...." Kata petugas satpam itu dengan nada kesal.

Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Candra Okta Della
ist
ilustrasi 

SRIPOKU.COM --- Keperawanan merupakan hal yang sangat penting bagi perempuan karena disitulah letak kesucian akhlak dan kesempurnaan iman. Namun demikian, kenyataan hari ini tidak sedikit para wanita menyerahkan keperawanannya kepada laki-laki yang bukan suaminya.

Ketika hal itu terkoyak sebelum waktunya (kecuali alasan pemerkosaan, atau kecelakaan), patut kita pertanyakan dimana rasa malu yang merupakan cerminan perempuan. Mereka tidak akan lagi merasa malu ketika selaput daranya sudah terkoyak sebelum waktunya, setelah ijab kabul pernikahan.

Padahal organ itu juga menjadi saksi bahwa dirinya tidak pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah sebagaimana telah menjadi hukum Allah.

Salah apabila wanita atau kaum pria tidak lagi memandang penting arti sebuah keperawanan. Sebab, entah apa jadinya apabila gadis di Indonesia seperti gadis AS yang merasa lebih bangga apabila tidak lagi menjadi seorang perawan.

Bukankah bangga tidak perawan lagi, berarti hubungan di luar nikah atau zina juga merebak di masyarakat? Jadi, status perawan menjadi hal yang sangat penting karena itu adalah bukti keseriusan wanita dalam menjaga dan memelihara kesucian iman dan kegadisan.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (THINKSTOCK.COM)

Mungkin cerita Inspirasi Fiktif yang akan disajikan ini akan menjadi pembelajaran bagi semuanya, tentang arti penting menjaga sebuah keperawanan. Bukan karena diberikan secara gratis kepada pacar ataupun dijual karena kemiskinan, tapi lebih karena kepasrahan sebagai pengorbanan dan bakti kepada sang ibu setelah daya dan upaya dilakukan tidak berhasil.

Berikut kisah selengkapnya, seperti dikutip dari situs ardiz.tarakan.info, yang mendapatkan kiriman dari Ayu Gemala (******@bluescopesteel.com).

Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima. Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu.

Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.

Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya, tapi wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan.

Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya. Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini.

Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa.

Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya: "Maaf, nona ... Apakah anda sedang menunggu seseorang?"

"Tidak!" Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.

"Lantas untuk apa anda duduk di sini?"

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved