Di Palembang, Kekerasan Terhadap Anak Meningkat

Kekerasan yang diderita oleh anak-anak pada umumnya disebabkan karena kasus perceraian. Orangtua yang berpisah kemudian bersikap arogan

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA
Kabid Pemberdayaan Perempuan Sumsel, Milda Santi 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Hingga akhir tahun 2015, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sumsel mencatat kekerasan terhadap anak mencapai 990 kasus.

Merujuk dari angka tersebut, Kabid Pemberdayaan Perempuan, Milda Santi, mengungkapkan bahwa tren kekerasan cenderung cukup meningkat.

"990 kasus untuk tahun kemarin. Sementara per 30 Juli ini, laporan yang kita terima sudah mencapai 39 kasus. Kalau untuk rincian detail pertahunnya saya lupa. Tapi cenderung meningkat," kata Milda saat menghadapi perayaan Hari Anak Nasional (HAN) di gedung wanita Rajawali Palembang, Selasa (2/8/2016).

Kekerasan yang diderita oleh anak-anak pada umumnya disebabkan karena kasus perceraian.

Orangtua yang berpisah kemudian bersikap arogan dengan menyiksa sang buah hati.

"Pelecehan terhadap anak juga banyak kasusnya. Sejauh ini Palembang paling banyak kasus kekerasan terhadap anak," jelas dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved