Tren Selfie Sambil Memberi ASI, antara Pro dan Kontra
Selebriti dunia seperti penanyi Gwen Stefani, model Miranda Kerr dan Gisele Bundchen contohnya, tak malu mengabadikan momen pemberian ASI.
SRIPOKU.COM - Kini di media sosial muncul sebuah sebutan baru untuk berfoto yakni brelfies atau singkatan dari breastfeeding selfies yang merupakan foto yang diambil oleh para wanita dimana mereka berpose saat memberi Air Susu Ibu (ASI) pada anak mereka.
Selebriti dunia seperti penyanyi Gwen Stefani, model Miranda Kerr dan Gisele Bundchen contohnya, tak malu mengabadikan momen pemberian ASI mereka kepada buah hati.
Kini semakin banyak wanita yang mengabadikan saat-saat indah memberi ASI kepada anaknya.
Namun sayang, brelfies juga dianggap sebagai suatu hal yang tak senonoh oleh sebagian publik. Jangankan brelfies, kadang ketika harus menyusui anak di tempat umum, banyak yang menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tak pantas.
Padahal, menurut pengakuan beberapa selebriti, memberi ASI sebenarnya adalah hak dari anak dan para ibu. Tak mengenal waktu, tak mengenal tempat.
Gisele Bundchen pernah berkata, "Menurut saya, harusnya ada hukum dunia yang mengatur para ibu harus menyusui bayinya setidaknya hingga usia enam bulan."
Selebriti Maggie Gyllenhaal yang pernah tertangkap kamera paparazzi saat sedang menyusui anaknya di sebuah taman di New York mengatakan,
"Saya bukanlah ibu yang meninggalkan anaknya menangis di dalam kereta dorong bayi," katanya
"Anda tak dapat memberi tahu seseorang kapankah waktu yang tepat untuk berhenti menyusui atau bagaimana caranya membuat seorang anak tertidur. Tiap anak berbeda dan tidak bisa disamaratakan," ujarnya.
Sejatinya seorang anak memang memiliki hak untuk mendapat asupan dari sang ibu. Anak bayi belum dapat memilih tempat yang baik untuk mengonsumsi makanan atau bahkan menahan rasa lapar hingga menemukan tempat yang layak.
Sayangnya sebagian orang masih lebih fokus pada payudara sebagai bentuk seksualitas ketimbang payudara sebagai asupan gizi anak atau pemberi ASI.
Brelfies dilakukan dengan tujuan agar para ibu senantiasa memberi ASI ekslusif pada anaknya dan tak malu untuk memberikannya saat berada di mana saja.
Semua kembali lagi kepada masyarakat, bagaimana memandang aktivitas pemberian asupan nutrisi kepada anak ini merupakan suatu hal yang pantas atau tidak.(kompas.com)