Healthy Life
Ahli: ASI Eksklusif Lindungi Bayi dari Leukimia
Sebuah penelitian menunjukkan bayi yang mendapat ASI mungkin memiliki risiko lebih rendah menderita leukimia.
SRIPOKU.COM -- Banyak fenomena yang terjadi pada perempuan yang akan menjadi calon ibu. Meraka yang akan menjadi ibu baru punya dilema dan bingung bagaimana caranya untuk memberi makan bayi mereka, apa dengan memberi ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif atau dengan memberinya susu formula.
Tetapi menurut ahli kesehatan, menyusui dapat melindungi bayi dari serangan penyakit leukemia yang berisiko hanya sebesar 20 persen pada mereka memberikan ASI selama setidaknya enam bulan.
Sebuah penelitian menunjukkan bayi yang mendapat ASI mungkin memiliki risiko lebih rendah menderita leukimia.
Menurut mereka bayi yang diberi makan ASI selama setidaknya enam bulan memiliki 19 persen mengurangi kemungkinan didiagnosa terhadap kanker dari pada bayi yang minum susu botol.
Leukemia adalah kanker paling umum yang sering diderita pada anak-anak terhitung sekitar 30 persen dari semua kanker sering terjadi pada anak.
Menyusui direkomendasikan oleh NHS sebagai pilihan sehat untuk memberi makan bayi sampai usia enam bulan tetapi masih banyak orang tua memberi makan bayi mereka dengan susu formula.
Setidaknya sekitar 45 persen dari perempuan yang memilih untuk memberikan botol makan bayi mereka pada usia enam minggu, dan sebanyak 66 persen memberikan asi mereka selama enam bulan.
Para peneliti, dari Universitas Haifa di Israel, menyerukan banyak yang harus dilakukan untuk mendidik perempuan tentang manfaat kesehatan dari menyusui, sementara ada juga harus upaya untuk membuatnya lebih mudah bagi perempuan untuk melakukannya di depan umum.
Para penulis yang karyanya diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics mengatakan ada beberapa alasan mengapa ASI dapat membantu bayi menangkal leukemia. Penyebab yang paling mungkin adalah transfer bahan kimia yang meningkatkan pada sistem kekebalan tubuh bayi.
Berdasarkan temuan para ahli beradasarkan data yang dikumpulkan dari 18 studi yang berbeda di seluruh dunia menyebutkan, karena tujuan utama kesehatan masyarakat adalah pencegahan morbiditas dan profesional perawatan kesehatan harus memberikan manfaat kesehatan potensial dari ASI.
Dr Colin Michie dari Royal College of Pediatri dan Kesehatan Anak menyambut baik temuan tersebut.
"Menyusui bayi cenderung untuk mencegah dari sesak pada dada dan infeksi telinga serta terhindar menderita penyakit seperti diare dan bisa menjadi gemuk. Perkembangan terakhir ini tidak hanya penemuan yang sangat penting, tapi lebih menambah bobot manfaat menyusui," kata Michie.
Studi sebelumnya telah menemukan bahwa dengan menyusui dapat memberikan suatu keterkaitan dengan kinerja sekolah yang lebih baik, IQ yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih tinggi di kemudian hari.
Janet Fyle penasihat kebijakan profesional di Royal College of Midwives mengatakan, penelitian ini menjadi dasar kembali mengapa menyusui harus didorong dan didukung. Tak diragukan lagi menyusui adalah satu cara yang paling positif bagi seorang wanita untuk memberikan yang terbaik pada bayi di awal hidupnya.
Semua para ahli kesehatan menyarankan kepada seluruh perempuan untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi mereka selama enam bulan. Hal itu akan lebih baik dari pada memberikan asupan makanan pada bayi mereka dengan susu formula yang akan bisa mengakibatkan berbagai jenis penyakit dikemudian hari. (Dailymail.co.uk / Aji Tribowo)