Healthy Life
Musim Hujan, Penyakit Campak dan Diare Meningkat
Penyakit yang disebabkan karena virus itu lebih disebabkan karena pada musim hujan, virus campak lebih banyak berkembang.
Penulis: Yuliani | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM , PALEMBANG -- Udara yang semula panas-kering, tiba-tiba menjadi dingin-lembab. Kondisi ini, menimbulkan ketidaknyamanan, juga membuat tubuh mudah terserang penyakit. Tak heran, musim hujan yang terjadi saat ini, berpotensi mengakibatkan penyakit pada anak-anak. Terlebih lagi pada balita, yang memiliki daya tahan tubuh yang belum sempurna akan sangat rentan pada dua penyakit yang sering muncul di musim hujan, yakni Diare dan Campak.
Kepala Departemen Kesehatan Anak RSMH Palembang, Rismarini mengatakan, dua penyakit tersebut akan lebih mudah menyerang anak-anak dengan imunitas yang rendah. Misalnya saja, campak. Penyakit yang disebabkan karena virus itu lebih disebabkan karena pada musim hujan, virus campak lebih banyak berkembang. Bagi balita yang tidak lengkap imunisasi campak akan sangat mudah terserang virusnya. Saat ini, banyak orang tua yang memahami jika imunisasi campak hanya dilakukan satu kali pada anak. Padahal, guna menciptakan daya tahan tubuh yang cukup rentan, anak-anak harus diimunisasi sebanyak tiga kali.
“Baik campak dan diare memang terdata sering meningkat saat musim hujan yang lembab seperti sekarang. Biasanya, campak berulang karena tidak cukup imunisasi,” ujarnya, Minggu (28/12/2014).
Ia melanjutkan, apalagi beberapa negara tetangga di Asia, sudah memiliki program bebas campak pada anak-anak. Sehingga, campak seharusnya tidak banyak lagi ditemukan, terutama kota Palembang sebagai masyarakat kota yang sudah cukup maju. Namun kenyataannya, saat musim hujan datang, masih cukup banyak anak-anak mengalami campak.
“Campak juga bisa mengakibatkan anak-anak harus dirawat. Awal bulan ini, terdapat 20 anak dirujuk dan dirawat akibat penyakit itu. Tapi banyak juga rawat jalan,” jelasnya.
Selain campak, penyakit yang menyerang saluran pencernaan lainnya, yaitu diare. Penyakit diare disebabkan kondisi makanan yang dimakan tidak hiegienis. Saat daya tahan tubuh anak-anak masih rendah, virus diare sangat mudah hidup. Saat ini, diperkirakan terjadi peningkatan sekitar 20 persen pasien diare dengan usia anak-anak.
“Dalam satu bulan, ada sekitar 40 anak yang dirawat inap karena diare. Pola makanannya sangat mempengaruhi,” ungkapnya.
Rismarini menjelaskan, kedua penyakit yang aktif menular itu harus diwaspadai. Terutama dalam kontak pada mereka yang sudah menjadi penderita. Karena, kedua penyakit dengan penyebab virus ini akan sangat mudah menular. “Selain menjaga makanan, anak-anak juga jangan berkontak pada yang sedang sakit itu,” tegasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Palembang memprediksikan, akan terjadi peningkatan penderita diare pada setiap musim hujan. Peningkatan jumlah penderita, juga akan lebih banyak terjadi pada anak-anak. Peningkatan penyakit diare, lebih disebabkan karena virus penyebabnya memiliki banyak media dalam berkembang dan berpindah, misalnya genangan air dan makanan.
“Karena suhunya dingin dan lembab, virusnya makin cepat pindah, terutama pada mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah, atau belum sempurna seperti pada anak-anak,” ujar Rismarini.