Jaringan Internet Dunia Tersendat, Setelah Terjadi Pertempuran Cyber Terbesar dalam Sejarah
para pakar sekuriti internet pun mendeskripsikan peristiwa ini sebagai penyerangan dunia cyber terbesar dalam sejarah.
Penulis: dedykuw | Editor: dedykuw
Belum lama berselang Spamhaus telah memasukkan sebuah perusahaan hosting “Cyberbunker” di Belanda ke dalam daftar hitam (Blacklist), jadi apapun paket email yang dikirim dari sana secara otomatis akan dianggap spam. Nah, ini menyebabkan situasi meruncing, Cyberbunker (Namanya diambil dari bekas Bunker NATO) menjadi murka dan sejak 19 Maret lalu mereka menyerang membabi buta ke server Spamhaus.
Selama seminggu berturut-turut serangan Spam ke DDoS berlipat ganda hingga memuncak pada 300 milyar bit per detik, dilaporkan hal tersebut berakibat terjadi perlambatan layanan internet di seluruh dunia, karena tekanan besar data pada target nama sistem domain(DNS) Spamhaus yang terkoneksi dengan banyak server penting di seluruh dunia melalui “Netfix”.
Sven Olaf Kamphuis, seorang aktivis internet mengaku juru bicara para penyerang, mengirim pesan online, "Kami yakin ini adalah salah satu DDoS serangan terbesar agar dunia melihatnya. Cyberbunker membalas Spamhaus yang menyalahgunakan pengaruh mereka."
Sejauh ini Spamhaus masih sanggup bertahan, karena punya sistem backup server DNS yang sangat besar, bahkan mereka didukung oleh banyak perusahaan jaringan internet besar lainnya termasuk Google (news.cnet.com)
Editor Dedy Kurniawan
Sumber Cnet.com