Sopir Taksi Sweeping Penumpang Bluebird
Dua taksi Bluebird kedapatan membawa penumpang dari dalam (menjemput) di bandara dipaksa menurunkan penumpang.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Vanda Rosetiati

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dua taksi Bluebird kedapatan membawa penumpang dari dalam (menjemput) dan dipaksa menurunkan penumpang di pintu keluar tiket parkir Bandara Internasional SMB II
Palembang, Rabu (23/11/2011).
Salah satunya yang terpantau Sripoku.com armada dengan nomor lambung PD
050 yang membawa seorang wanita berjilbab coklat berjaket kulit
membawa dua tas. Satu tas jinjing berwana pink dan travel bag
hitam.
Wanita ini pun terlihat ketakutan bercampur bingung kenapa dirinya dipaksa turun dari taksi bluebird yang
ditumpanginya. Ia pun sempat menjawab saat ditanya para sopir bagaiman ia bisa ikut bluebird dari dalam bandara.
"Saya stop dan saya pun naik. Saya mau pulang ke Sukabangun," ujar wanita yang akhirnya diangkut naik taksi bandara berwarna abu-abu Primkopau.
Puluhan sopir taksi Balido dari Koperasi PT Angkasa Pura II (Persero) Palembang dan Primkopau dari Koperasi TNI AU sejak pukul 09.00 melakukan aksi mogok ngetem di depan kantor Balido bahkan hingga ke tepi jalan pintu masuk bandara.
Ramainya armada dan berkumpulnya awak penjual jasa transportasi bandara ini menyedot perhatian kontingen SEA Games XXVI yang hendak naik pesawat. Bahkan beberapa mobil pejabat yang lewat pun sempat memperpelan lajunya kendaraan di pintu masuk tiket parkir bandara.
"Biarlah kami berkorban tidak narik (mengangkut penumpang, red) hari ini sejak pukul 09.00 tadi, asalkan bluebird bisa disingkirkan dari
bandara. Bila perlu disingkirkan dari Palembang. Kami seluruh sopir bandara sudah siap," cetus para sopir dengan nada berapi-api.
Melihat masih adanya oknum sopir bluebird yang menaikkan penumpang dari terminal bandara, para sopir ini memperingatkan untuk tidak memancing emosinya.
"Hari ini saja sudah dua yang kedapatan ngangkut penumpang dari dalam. Apabila sudah diperingatkan masih juga, apa boleh buat. Berarti memencing terjadinya anarkhis. Mungkin dilihatnya karena selama SEA Games ini. Jangan tulis nama kami, tulis saja semua sopir bandara dari Balido dan Primkopau," ujarnya lagi.
Menurut mereka, aksi yang dilakukan puluhan sopir bandara ini menuntut agar Blue Bird tidak boleh mengambil penumpang dari dalam bandara yang selama ini merupakan lahan mereka.
Tiga perwakilan sopir dari operator taksi Balido dan tiga dari perwakilan taksi Primkopau pun menemui GM PT Angkasa Pura II (Persero)
Palembang Yon Sugiono di kantornya.
"Pertemuannya sudah selesai kita carikan solusi kabaikannya. Kalau Pak GM sifatnya memfasilitasi sarana umum. Harus sama-sama menerima, gak bisa dipatok, win-win solutionlah. Bersaing pelayanan yang terbaik dan tidak memonopoli," jelas Junior Mabager Personel and General Affair PT Angkasa Pura II (Persero) Palembang.
Sementara Brand Manager Blue Bird Palembang Rudi Alwazan yang dihubungi mengaku sedang di bandara sempat menyangkal taksinya mengambil penumpang dari dalam bandara dan menilainya itu miskomunikasi.
"Tadi jam 12 saya panggil. Menurut driver kita ada tamu dari Grand Zuri diantar bersama LO (Liassion Officer). Setelah drop tamu, pas keluarnya LO kan naik kembali dan argonya pun masih jalan Rp 73 ribu. Saya masih koordinasi dengan Pak Yon. Surat resmi sudah kita pegang. Tapi komersial sedang diurus," aku Rudi.
Namun Rudi mengakui selagi
urusan komersial (konter dan parkir blue bird di bandara) yang sedang diproses ini belum selesai, para sopir Bluebird tidak diperkenankan mengambil penumpang dari dalam bandara.