Asap Tebal Ganggu Test Event Atletik SEA Games
Kabut asap yang menyelimuti Palembang dan sekitarnya satu bulan terakhir makin menganggu test event SEA Games
Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kabut asap yang menyelimuti Palembang dan sekitarnya satu bulan terakhir makin menganggu. Setelah sempat menghilang beberapa hari, kabut itu makin pekat dan menganggu dengan jarak pandang kurang 100-200 meter.
Terbaru, para pelari marathon peserta test event SEA Games untuk cabang olahraga (cabor) atletik yang menjajal Jl Gubernur HA Bastari, Sabtu (24/9/2011) sejak pukul 06.45 hingga pukul 08.00 itu terganggu kabut asap. Mereka yang berasal dari Pelatnas SEA Games, atlet lokal Sumsel maupun beberapa derah seperti Sumatera Utara, Papua Barat harus berlari menembus kepekatan kabut asap.
Para panitia pun mengeluhkan jarak pandang dan ketebalan kabut asap yang membuat perih. Mereka pun sehingga sulit melihat para pelari yang turun di nomor 42,2 kilometer itu, selama ujicoba berlangsung.
"Secara keseluruhan test event berhasil, tetapi ada kendala jarak pandang yang mencapai 100-200 meter akibat tertutup kabut asap. Para atlet dan panitia mengelukan pedih di mata dan nafas. Kabut itu masih tebal meski test event baru dimulai pukul 06.45," kata Ketua Pelaksanaan Cabor Atletik SEA Games XXVI, Sri Hastuti Merdiko, Sabtu (24/9/2011).
Menurut Tuti, semua atlet, pelatih tampak enjoy saat melakukan mengikuti test event. Namun kabut asap memang mengganggu, nanti bagaimana cara menanggulanginya, akan disampaikan kepada technical delegate nasional dan pemprov Sumsel."Nanti akan ada solusi dari nasional ataupun akan ditanggulangi dari sini. Sebab beberapa hari lalu sebenarnya Pemprov cukup berhasil dengan hujan buatan. Cara-cara terbaik harus dilakukan satu bulan lebih ke depan untuk mengatasi kabut asap," jelas Tuti.
Menurut Wakil Sekjen PB PASI ini, tidak ada cara lain kecuali menanggulangi kabut asap. Sebab, kalaupun dipindahkan ke sore hari, kabut asap juga semakin pekat."Kalau sore kendalanya makin pekat," jelasnya.
Sementara itu, test even berjalan bagus, khusus untuk nomor marathon 42,2 kilometer, sudah berhasil dan lintasan yang digunakan sudah ditetapkan seputaran Jl Gubernur HA Bastari."Hari ini terakhir test event, sehingga secara keseluruhan, lintasan di nomor jalan cepat 15.000 meter nomor lempar nyaris tidak ada masalah, seperti atlet lempar lembing, lempar cakram, dan lontar martil sepakat bahwa lapangan sudah rampung," jelasnya.
Hal serupa juga diakui oleh atlet Sumsel Otavianus yang masuk delapan besar dan lolos PON 2012 Riau mendatang. Pelari andalan Sumsel di nomor maratohon untuk 42,2 kilometer ini mengatakan, jarak pandang memang terganggu dan cukup pekat."Meski saya sudah terbiasa dengan kondisi ini, tetapi cukup menganggu untuk atlet lain," jelasnya.
Sementara itu, Technical Delegate Test Even, Sumartoyo Diharjo menilai lintasan di areal Jakabaring ini sangat layak jika dibandingkan dengan Jl Tanjung Api Api yang direncanakan sebelumnya."Nomor marathon kita gelar di sini, sebab tidak ada lintasan khusus karena marathon memang spesialis jalan raya. Juga semua peralatan sudah cukup layak untuk SEA Games," jelasnya.
Terkait dengan sistem buka tutup, menurut dia, sudah dikoordinasikan dengan semua pihak, mulai dari pengamanan hingga cabor lainnya."Artinya kegiatan ini akan kita mulai sejak pagi sebelum cabor lain memulai dan stop ketika kondisi jalan mulai dibuka," jelas Sumartoyo.
Kembali Siapkan Hujan Buatan
Secara terpisah Deputi I InaSOC (Indonesia SEA Games Organizing Committe, H Musni Wijaya mengatakan, untuk mengatasi kabut asap ini, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin akan kembali mengupayakan hujan buatan. Beberapa hari ke depan, pihaknya akan mewujudkan upaya hujan buatan itu untuk bekerja sama dengan pihak BPPT.
"Hujan buatan beberapa hari lalu cukup berhasil, sejauh ini kita persiapkan kembali, bekerjasama dengan pihak PBPT. Kita optimis beberapa hari ke depan hujan akan turun," jelas Musni.
Menurut Kadispora Sumsel ini, test event yang gelar ini gunanya bukan hanya untuk mempersiapkan venue dan kepanitian dari sisi teknis saja, tetapi juga dari sisi non teknis seperti kabut asap yang terjadi."Itulah gunanya test even kita bisa melihat gangguan dari sisi lain dan kita memiliki waktu satu bulan lebih untuk mempersiapkan segalanya dan membuat hujan, sehingga pada hari pelaksanaan tidak adalagi kabut asap," urainya.
Kerja Larut Malam
Sementara itu, persiapan untuk SEA Games sudah berjalan dengan baik, sejauh ini pihak Inasoc Sumsel yakin semua venue selesai. Volume kerja untuk masing-masing cabor sudah ditingkatkan terutama untuk kosntruksi berat seperti aquatik, menembak, dan
atletik.
Sedangkan untuk venue yang baru dibangun seperti panjat tebing, sepatu roda sudah masuk tahap 80 persen dan diyakini rampung tepat waktu."Awal hingga pertengahan Oktober semua venue sudah selesai dan itu puncak test event. Selain itu beberapa perlatan sudah didatangkan termasuk venue menembak dan pembangunan ski air," jelas Musni.
Hasil Test Event