100 Persen Dilengkapi Anti-Skimmer

PALEMBANG, SRIPO -- Bank BCA telah melengkapi 70 unit mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan alat antiskimmer.

Pemasangan alat pengaman yang dilakukan sejak akhir tahun 2010 lalu itu sebagai upaya mengantisipasi aksi kejahatan pembobolan ATM seperti yang terjadi di beberapa tempat di pulau Jawa.

“Sejak awal sudah kita antisipasi, semua mesin 100 persen sudah dipasang antiskimmer,” kata Kepala Kepala Kantor Wilayah VI Bank BCA, Iwan Senjaya kepada Sripo, Rabu (18/5).

Sebetulnya pemasangan antiskimmer dilakukan sejak akhir tahun lalu dengan standar pengamanan tinggi, ditambah lagi penyiagaan security di lokasi kantong-kantong mesin ATM yang tingkat transaksinya tinggi.

Namun mengacu pada kasus pembobolan mesin ATM di Jakarta dan Solo, lanjut dia, modus operandinya beda. Di sana oknum pembobol justru berasal dari mantan karyawan perusahaan (vendor) yang membuat mesin-mesin ATM BCA.

“Kalau soal dana kita dibobol oleh eks karyawan pihak ketiga, sebetulnya kita tidak dirugikan karena semua kan ditanggung asuransi sehingga dana nasabah tetap aman,” lanjut dia.

Menurutnya, ketika mesin sudah selesai dan siap pasang, Bank BCA juga memiliki pasword khusus untuk membuka maupun menutup mesin.

“Memang untuk pembuatan mesin ATM, BCA melibatkan vendor. Kalau kinerjanya tidak baik bisa kita lakukan penyesuaian, tapi ini kan pelakunya adalah eks karyawan. Bisa dibilang ini kejahatan murni,” terang Iwan.

Sementara Kepala Layanan Bank BCA Palembang, Chandra Kesuma menyebut prosedur penerimaan mesin ATM dari Jakarta ke Palembang biasanya diatur secara ketat.

Pihaknya menyiagakan tim khusus untuk pengaktifan mesin. Ada tiga kunci pasword untuk satu mesin. Pasword untuk membuka, pasword menutup dan pasword pemeriksa dibuat berbeda-beda.

“Biasanya tiga tim inilah yang ditugasi khusus untuk memasukkan dana ke mesin ATM. Kita buat pengamanan sistem berlapis. Ini semata-mata mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas  Chandra kepada Sripo di ruang kerjanya.

Pola tersebut yang selama ini berlaku di Palembang, makanya sulit jika ditembus pihak IT sekalipun, kecuali pelakunya adalah orang dalam atau pihak ketiga. Belum lagi fasilitas kamera dan penyiagaan security.

Saat ini di Palembang terdapat 70 unit mesin yang disebar terpisah. Umumnya jumlah terbanyak, lima hingga enam unit ditempatkan di kantor cabang maupun kantor unit, sedang di wilayah umum seperti pasar, pusat perbelanjaan ditempatkan maksimal dua unit mesin ATM.

“Biasanya jumlah mesin terbanyak ada di kantor cabang, bisa capai empat hingga lima unit mesin, kalau di pusat keramaian maksimal kita letakkan dua mesin,” katanya.

Kapasitas satu mesin bervariasi, dari Rp 150 juta untuk pecahan Rp 50 ribu dan maksimal Rp 200 hingga 300 juta untuk pecahan Rp 100 ribu.

“Kita tetap imbau nasabah agar lebih berhati-hati saat bertransaksi, kalau ATM tertelan jangan panik dulu,” katanya. (sta).

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved